LAPORAN BISNIS USAHA KECIL MENENGAH “WARKOP BARAYA”

LAPORAN BISNIS USAHA KECIL MENENGAH
“WARKOP BARAYA”









                                
Adi Surya Muharram
Aditya Melandi Subagyo
Fendi Rachmanto
Muhammad Kamal Hanif
Yogi Wibisono

4EA15

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017

BAB I
PENDAHULUAN


      Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di Negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum mampu bersaing dengan unit usaha lainnya.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya.
Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan gambaran untuk membangun sebuah bisnis. Kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi teman-teman yang ingin menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis.


BAB II
METODOLOGI


2.1  Analisis 7 P (Product, Price, Place, Promotion, Process, People, Physical Evidence)
1.      Product
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya.
Produk dalam usaha yang akan dijalankan adalah:
a)      Type          : Makanan cepat saji
b)      Brand        : Warkop Baraya
c)      Quality      : Menggunakan bahan yang baik
d)     Manfaat     : Kebutuhan konsumen akan makanan yang lezat, bergizi serta          mengenyangkan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
2.      Price
Harga merupakan penentuan penjualan produk sekaligus akan mempengaruhi pendapatan usaha.
Harga makanan dan minuman dalam usaha yang akan dijalankan:
v  Makanan
-       Indomie goreng/rebus + telor = Rp. 8.000
-       Nasi gila = Rp. 11.000
-       Nasi telor kornet = Rp. 9.000
-       Nasi goreng bakso = Rp. 11.000
-       Nasi goreng biasa = Rp. 10.000
-       Nasi goreng sosis = Rp. 11.000
-       Nasi goreng ayam = Rp. 12.000
-       Nasi goreng gila = Rp. 11.000
-       Nasi omelet = Rp. 12.000
-       Nasi sarden = Rp. 13.000
-       Sop iga = Rp. 16.000
-       Sop ayam = Rp. 12.000
-       Ayam goreng = Rp. 15.000
-       Ayam bakar = Rp. 16.000
-       Lele goreng = Rp. 13.000
v  Minuman
-       The manis es/panas = Rp. 3.000
-       Kopi = Rp. 3.000
-       Nutrisari = Rp. 3.000
-       Good day = Rp. 4.000
-       Milo = Rp. 4.000
-       Extra joss = Rp. 4000
-       Sprite = Rp. 5.000
-       Fanta = Rp. 5.000
-       Aneka jus = Rp. 5.000
3.      Place
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal.
Tempat/lokasi usaha yang akan dijalankan:
v  Di keramaian kegiatan mahasiswa Universitas Gunadarma Kampus D atau lebih tepatnya Jl. Pinang.
4.      Promotion
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail.
Promosi usaha yang akan dijalankan:
v  Bentuk promosi Warkop Baraya berupa spanduk yang berada persis didepan kios yang berisikan menu makanan dan nama kios.
5.      Process
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card, card member dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image usaha.
Proses usaha yang akan dijalankan:
v  Pelayanan: Membuka jasa pesan antar kepada pelanggan.
6.      People
People adalah semua pelaku yang memainkan peran penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari “people” adalah pegawai perusahaan dan konsumen. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
Pelaku dalam usaha yang akan dijalankan :
v  Pegawai : Harus berpakaian rapih dan bersih walaupun pakaian sehari-hari yang dipakai untuk bekerja, bersikap ramah tamah pada pelanggan.
7.      Physical Evidence
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli.
Lingkungan fisik pada usaha yang akan dijalankan :
v  Lingkungan : Berada di keramaian kegiatan mahasiswa Universitas Gunadarma Kampus D yang Bertempat di Jl. Pinang.
v  Dekorasi ruangan : Dibuat senyaman mungkin untuk kepuasan pelanggan.



















BAB III
ISI

3.1 Gambaran Umum Usaha “Warkop Baraya”
Bisnis makanan merupakan hal yang sangat menguntungkan, terlebih makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan mendasar untuk pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan dan dapat meraih rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli masyarakat. Rencana lokasi “Warkop Baraya” berada di kampus D Universitas Gunadarma atau lebih tepatnya di Jl. Pinang.
Warkop Baraya ini akan menyajikan menu makanan seperti, Indomie goreng/rebus + telor, Nasi gila, Nasi telor kornet, Nasi goreng bakso, Nasi goreng biasa, Nasi goreng sosis, Nasi goreng ayam, Nasi goreng gila, Nasi omelet, Nasi sarden, Sop iga, Sop ayam, Ayam goreng, Ayam bakar, Lele goreng dan masih banyak lagi menu makanan lainnya, dengan minuman seperti, Teh manis es/panas, Kopi, Nutrisari, Good day, Milo, Extra joss, Sprite, Fanta, Aneka jus dll. Adapun pangsa pasar usaha "Warkop Baraya" ini adalah mahasiswa/i, anak kosan dan waga sekitar.

3.2  Laporan Penjualan Perhari “Warkop Baraya
Rencana Biaya Investasi atau Modal Awal
v  Etalase 2                                                              Rp.    500.000,-
v  5 Meja dan 5 Kursi Panjang                                Rp.    700.000,-
v  Peralatan Masak (kompor, rice cooker, dll)         Rp.    700.000,-
v  Peralatan Makan (piring, sendok, gelas)              Rp.    200.000,-
v  Peralatan lain (kotak tisu, botol kecap)               Rp.    150.000,-  +
Total                                                                    Rp. 2.250.000,-

Rencana Biaya Operasional/bulan
v  Belanja bahan baku (beras, sayur, lauk)
= Rp. 1.000.000,-/hari x 30 hari                          Rp. 30.000.000,-
v  Perlengkapan penunjang (tisu)                            Rp.        50.000,-
v  Upah pegawai untuk 1 orang                              Rp.      800.000,-
v  Biaya sewa tempat                                              Rp.   1.500.000,-
v  Biaya listrik, air, dan kebersihan                         Rp.      250.000,-
v  Biaya transportasi (Rp. 10.000,-/hari x 30 hari)  Rp.      300.000,-
v  Biaya penyusutan peralatan                                 Rp.      100.000,-  +
Total                                                                    Rp. 33.000.000,-
Rencana Omset/bulan
v  Rata-rata pendapatan/hari = Rp.1.500.000,-
v  Pendapatan/bulan
= Rp. 1.500.000 x 30 hari = Rp. 45.000.000,-
v  Laba bersih/bulan
= Rp. 45.000.000 - Rp. 33.000.000
= Rp. 12.000.000,-
Jadi keuntungan bersih yang diperoleh “Warkop Baraya” yang akan saya geluti sebesar Rp. 12.000.000 perbulan hal ini bisa berkurang atau bertambah karena ketidakpastian dalam menjalankan bisnis UKM tersebut.






3.3  Pangsa Pasar “Warkop Dua Bersaudara”

Lokasi “Warkop Baraya” berada di kampus D Universitas Gunadarma atau lebih tepatnya di Jl. Pinang. Membuat warung makan ini memfokuskan pangsa pasar mereka terhadap mahasiswa yang berkegiatan di kampus D Universitas Gunadarma.
Presentase penyerapan pengunjung mahasiswa pada unit usaha Warkop Baraya:
v  Gedung di D = 6 gedung
v  Jumlah lantai per gedung = 4
v  Jumlah kelas perlantai = 10
v  Jumlah mahasiswa perkelas = 40
v  Jumlah keseluruhan mahasiswa= 9600
v  Estimasi jumlah keseluruhan mahasiswa yang hadir/hari (85%) = 8160
v  Jumlah pengunjung di Warkop Baraya/hari (perkiraan) = 80
v  Pangsa pasar Warkop Dua Bersaudara terhadap mahasiswa gunadarma kampus
D = 80 : 8160 = 0,0098 = 0,98%

3.4  Pembahasan Operasional
v  Aspek produksi
Warkop Baraya menggunakan peralatan memasak untuk produksinya.
v  Promosi
Bentuk promosi Warkop Baraya berupa spanduk yang berada persis di depan kios yang berisikan menu makanan dan nama kios.
v  Pasokan bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual kepada konsumen, bahan bakunya dibeli di Pasar Tradisional Kemiri di dekat stasiun kereta Depok Baru.
v  Proses Produksi
Proses produksi unit usaha makanan adalah makanan itu sendiri dimana Warkop Baraya menerapkan sistem pesanan dimana saat pengunjung datang kemudian pengunjung memilih sendiri menu makanan yang sudah tersedia, setelah itu dilakukanlah proses penyajian sesuai yang dipilih oleh pengunjung.
Contoh menu makanan yang dapat dipesan:


1.      Indomie goreng/rebus + telor
2.      Nasi gila
3.      Nasi telor kornet
4.      Nasi goreng bakso
5.      Nasi goreng biasa
6.      Nasi goreng sosis
7.      Nasi goreng ayam
8.      Nasi goreng gila
9.      Nasi omelet
10.  Nasi sarden
11.  Sop iga
12.  Sop ayam
13.  Ayam goreng
14.  Ayam bakar
15.  Lele goreng


Contoh minuman yang dapat dipesan:
1.      Teh manis es/panas
2.      Kopi
3.      Nutrisari
4.      Good day
5.      Milo
6.      Extra joss
7.      Sprite
8.      Fanta
9.      Aneka jus


BAB IV
KESIMPULAN
Warkop Baraya merupakan unit usaha yang lokasinya berdekatan dengan kampus D Universitas Gunadarma yang merupakan pangsa pasar dari Warkop Baraya tersebut. Warkop Baraya berhasil memperoleh pangsa pasar sebesar 0,98% dari keseluruhan mahasiswa yang berkegiatan di Universitas Gunadarma Kampus D.
Unit usaha Warkop Baraya ini mampu meraup keuntungan kurang lebih Rp. 12.000.000 per bulannya. Namun angka tersebut merupakan rata-rata mengingat ketidakpastian dalam bisnis UKM tersebut.















BAB V
DAFTAR PUSTAKA

5.1 Daftar Pertanyaan
1.      Nama warung, pemiliki, lokasi, sejak kapan mulai usaha.
2.      Produk-produk yang dijual.
3.      Bagaimana proses produksi.
4.      Bagaimana memperoleh bahan baku.
5.      Jumlah pegawai.
6.      Biaya sewa, listrik, air, dan pegawai.
7.      Harga modal produk dan harga jual produk.
8.      Jumlah pembeli per hari.
9.      Omset penjualan per hari.
10.  Siapa saja pembelinya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pola Komunikasi Bisnis

Menganalisis Novel Surat Kecil Untuk Tuhan